Kompetisi WWF ID Panda Inovatif Challenge 2019 Rancang Bangun Alat Mitigasi Konflik Gajah dan Manusia

Jakarta 9-10 Mei 2019 Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional pada tahun 2019. Kali ini, mahasiswa Unila berhasil menjadi tiga tim terbaik dalam penyusunan proposal dalam kompetisi “ Panda Inovatif Challenge 2019 Rancang Bangun Alat Mitigasi Konflik Gajah Dan Manusia”. yang diselenggarakan oleh WWF ID setelah melaksanakan presentasi 13 besar karya terbaik. Kompetisi telah dilaksanakan sejak 12 Maret – 30 April 2019 dan ada 23 proposal aplikasi yang telah masuk yang datang dari berbagai daerah yakni Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Jawa Tengah. Juri internal WWF menyeleksi 13 proposal terplih, dan mereka diundang untuk memberikan masukan terkait proposal dalam sebuah workshop yang dilaksanakan pada hari kamis dan jumat 9-10 Mei 2019 yang bertepat di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan. Perwakilan Fakultas Pertanian (Faperta) dalam kegiatan lomba ini terdiri dari 3 mahasiswa Faperta Unila, yaitu Ezra Zeilika (kehutanan), Agung Yoga Pangestu (kehutanan) dan Rita Anggraini (Teknik Petanian).

Dimana hari pertama Workshop berlangsung acara yang diawali dengan pembukaan workshop oleh dewan juri yang brasal dari Tim WWF, Tim BKSDA Aceh, juri dari bidang ilmu teknologi dan instansi lain yang terkait, kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi oleh kelompok. Terdapat 6 Tim untuk mempresentasikan karya dan idenya pada hari pertama, sesi presentasi dilakukan kurang lebih 90 menit, dimana terdapat sesi diskusi yang itu berisi kritik saran serta masukan-masukan oleh para juri kepada finalis lomba untuk lebih baik dalam perancanaan alat.

Untuk dapat lolos sebagai tiga besar proposal terbaik tiga mahasiswa tersebut harus bersaing melawan 13 tim finalis yang terpilih untuk melaksanakan presentasi dari perguruan tinggi dan masyarakat umum se-Indonesia. Panda Inovatif merupakan kompetisi yang diluncurkan oleh WWF Indonesia untuk mengembangkan alat alat yang dapat membantu penanganan konflik gajah dan manusia yang bisa digunakan oleh masyarakat. Diharapkan melalui penemuan-penemuan alat baru hasil inovasi atau juga penyempurnaan dari alat yang pernah dikembangkan sebelumnya, Dengan tepilihnya proposal rancang bangun alat mitigasi gajah ini membuktikan bahwa mahasiswa kehutanan mampu bersaing ditingkat nasional dengan mengalahkan para peserta yang notabene tidak hanya dari kalangan mahasiswa tetapi dari kalangan peneliti maupun pemerhati lingkungan. Pada dasarnya mahasiswa kehutanan unila memiliki potensi yang sangat baik tetapi perlu adanya pendekatan yang mampu meningkatkan motivasi para mahasiwa dalam mengembangkan ide-ide yang dimilikinya.(Dr. Melya Riniarti).

  

Mungkin Anda Menyukai